Kamis, 18 Februari 2016

Berbagi Pengalaman LKS



Hai teman dalam kesempatan kali ini saya akan sharing atau berbagi pengalaman nih waktu saya mengikuti LKS Kabupaten dan LKS tingkat provinsi meskipun di tingkat provinsi saya tidak mendapat juara tapi saya mendapat pengalam yang sangat berharga kali ini saya akan membagi file kisi-kisi LKS Matematika Teknik 2015,Contoh Soal Menggunakan Software Maple....
LKS(Lomba Kompetensi Siswa)Merupakan Kompetisi yang diadakan Setiap tahunnya disetiap daerah .....
Waktu hari Pertama saya masuk keruang lomba rasa deg-deg an yang tak pernah q rasakan ..tetapi saya tetap harus tenang pada saat itu dan pada hari kedua kita peserta diberi bekal penggunaan Software Maple selama 1 jam software ini wajib digunakan untuk mengerjakan soal pada hari kedua..
Kalau penasaran gimana lanjutannya...comment aja ya....
Langsung saja ini kisi-kisi dan contoh soalnya...










 


 Downloads Disini

Rangkuman Matematika SMK Kelompok Teknik

Dalam kesempatan kali ini saya akan membagi soal maupun latihan yang telah berhasil saya dowload pada awalnya soal latihan ini cuma saya baca-baca terus saya buat latihan eh ternyata banyak keluar di LKS Kabupaten Mojokerto  LOH.........soalnya tuh banyak keluar mapel UN teman....nih rangkumannya yang sudah saya downloads


Rabu, 17 Februari 2016

Rangkuman Matematika SMP

Banyak yang mengatakan, kalau pelajaran matematika itu pelajaran yang mengerikan, selalu menjadi momok, bahkan lebih baik tidak berangkat ke sekolah daripada mengikuti pelajaran matematika. hehe (berarti lebih ngeri daripada hantu ya..... ) 
tapi saya berharap bahwa kata-kata "matematika mengerikan, menjadi momok" sudah tidak ada lagi minimal berkuranglah dengan artikel yang saya upload ini. jujur memang pelajaran matematika dibutuhkan keterampilan dalam melogika soal dan menghafal rumus tapi itu dikit.... :)
kunci kita supaya bisa mata pelajran matematika adalah, sering-seringlah berlatih, mulailah mencintai matematika sedikit demi dikit, tidak perlu takut dengan matematika, banyak bertanya dengan guru, cari tutorial di internet,  belajar bersama dengan teman yang bisa
pokok nya pesan saya   jangan pernah menyerah dalam menghadapi pelajaran matematika
katakan "MATEMATIKA PELAJARAN YANG SANGAT MENYENANGKAN DAN SANGAT MUDAH" kata kata itu merupakan salah satu langkah kita dalam menjadikan pelajaran matematika adalah pelajaran yang mudah.    tetap semangat ya, jangan menyerah........:)
maka dari itu saya bagikan Rangkuman Matematika kelas VII, VIII dan IX SMP sebagai bahan belajar teman-teman dalam menguasai pelajaran matematika maupun untuk menghadapi UN SMP
dan Rangkuman ini pun saya mencari di internet yag saya pelajari dan kali ini saya share .....



Minggu, 14 Februari 2016

Kumpulan Rumus Matematika

Kumpulan Rumus Matematika. Berikut ini saya mencoba merangkum beberapa rumus matematika untuk tingkat sekolah dasar. Memang masih jauh dari lengkap, tetapi saya mencoba untuk meringkasnya. Semoga ringkasan rumus ini dapat membantu anda dalam mempelajari matematika di sekolah dasar. Berikut ini beberapa rumus yang sering digunakan di sekolah dasar.

Konversi Satuan :
Panjang Luas VolumeBeratLiter
kilometer
km²
km³
kg
kiloliter
hektometer
hm² 
hm³
hg(ons)
hektoliter
dekameter
dam² (are)
dam³
dag
dekaliter
meter
gr
liter
desimeter
dm²
dm³(liter)
dg
desiliter
centimeter
cm²
cm³
cg
centiliter
milimeter
mm²
mm³(cc)
mg
mililiter
naik : 10
turun x10
naik :100
turun x 100
naik :1.000
turun x 1.000
naik : 10
turun x 10
naik : 10
turun x 10
Satuan Berat  dan Satuan Waktu:
Satuan Senilai SatuanSenilaiSenilai
1 ton
1.000 kg
1 tahun
52 minggu
365 hari
1 ton
10 kwintal
1 bulan
4 minggu
30 hari
1 kwintal
100 kg
1 minggu
7 hari
168 jam
1 kg
10 ons
1 tahun
4 triwulan
2 semester
1 kg
2 pon
1 windu   
8 tahun
96 bulan
1 pon
5 ons
1 abad
100 tahun
10 dasawarsa
1 pon
500 gram
1 milenium
1.000 tahun
10 abad
1 ons
100 gram
1 jam
60 menit
3.600 detik
Satuan Kuantitas :
  • 1 lusin =  12 buah
  • 1 gros =  12 lusin
  • 1 gros =  144 buah
  • 1 kodi =  20 lembar
  • 1 rim =  500 lembar
Rumus Kecepatan
  • Kecepatan = Jarak : Waktu;
  • Jarak = Kecepatan x waktu;
  • Waktu = Jarak : Kecepatan
Rumus Debit
  • Debit = Volume : Waktu;
  • Volume = Debit x Waktu;
  • Waktu = Volume : Debit
Perbandingan
Rumus Skala
  • Skala = Jarak Sebenarnya : Jarak Pada Peta;
  • Jarak Sebenarnya = Skala x Jarak Pada Peta;(jadikan km);
  • Jarak Pada Peta = Jarak Sebenarnya : Jarak Pada Peta,
Rumus Luas Bangun Datar :
  • Persegi = s x s,  keliling 4 x s;
  • Persegi panjang = p x l, keliling = 2( p +l);
  • Segitiga = 1/2 x alas x t; 
  • Jajargenjang = alas x tinggi ;
  • Belahketupat = 1/2 x d1 x d2 ;
  • Layang-layang = 1/2 x d1 x d2;
  • Trapesium = 1/2 (a +b) x tinggi;
  • Lingkaran = πr², keliling = 2πr
Rumus Volume Bangun Ruang
  • Kubus = s x s x s, luas permukaan = 6 x s²;
  • Balok = p x l x t, luas permukaan = 2(pxl + pxt + lxt);
  • Prisma segitiga = L alas x t, luas permukaan = ( 2 x luas alas) + (t x keliling alas);
  • Limas segiempat = 1/3 x alas x tinggi, luas permukaan = s x s + 4(luas segitiga);
  • Tabung = πr² x t, luas permukaan = 2πr(r+t);
  • Kerucut = 1/3 x πr²t, luas permukaan = π r (r + s);
  • Bola = 4/3 x πr³, luas permukaan = 4 x πr²
Rumus Konversi Satuan Suhu
  • Rumus merubah celcius ke kelvin = Celcius + 273,15
  • Rumus merubah celcius ke rheamur = Celcius x 0,8
  • Rumus merubah reamur ke celcius = Rheamur x 1,25
  • Rumus merubah celcius ke fahrenheit = (Celcius x 1,8) + 32
  • Rumus merubah fahrenheit ke celcius = (Fahrenheit - 32) / 1,8
  • Rumus merubah rheamur ke farenheit = (Rheamur x 2,25) + 32
Operasi Hitung Bilangan Pecahan
Operasi Hitung Campuran
  • Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. 
  • Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan.
  • Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu.
  • Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu.
Operasi Hitung Bilangan Bulat
a. Penjumlahan dan Pengurangan
b.Perkalian dan pembagian bilangan bulat
Pada dasarnya perkalian bilangan bulat hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun pada perkalian bilangan bulat  terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan :
  • (+) x (+) = (+)
  • (+) x (-)  = (-)
  • (-)  x (+  = (-)
  • (-)  x (-) = (+)
Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut :
  • (+) : (+) = (+)
  • (+) : (-)  = (-)
  • (-) : (+)  = (-)
  • (-) : (-)   = (+)
Pengolahan Data
  • Rata-rata = Banyak Data : Jumlah Data;

Jumat, 12 Februari 2016

Kamis, 11 Februari 2016

Pengertian Matematika

Pengertian Matematika Menurut Pendapat Ahli dan Kurikulum

Rumus Matematika - Bila ditelusuri lebih jauh mengenai pengertian matematika, maka kita harus merujuk pada asal muasal dari kata matematika. Matematika diambil dari salah satu kata dalam bahasa latin "mathemata" yang memiliki arti "sesuatu yang dipelajari". Sedangkan matematika di dalam bahasa Belanda dikenal dengan sebutan "wiskunde" yang memiliki arti "ilmu pasti". Jadi secara umum dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari kehidupan manusia. Dari awal ditemukannya, matematika terus berkembang secara dinamis seiring dengan perubahan zaman. Perkembangannya tidak pernah berhenti karena matematika akan terus dibutuhkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia.
Pengertian Matematika Menurut Pendapat Ahli dan Kurikulum
Source: Google Images
Oleh karenanya, sebagai langkah awal memahami pelajaran matematika, penting bagi kita untuk mengetahui lebih dahulu apa sebenarnya pengertian matematika berdasarkan kepada pendapat para ahli. Pengertian tersebut dapat menjadi acan dasar bagi kita untuk mempelajari matematika lebih jauh lagi. Berikut ini adalah beberapa pengertian matematika berdasarkan kurikulum pembelajaran di Indonesia dan juga menurut para ahli yang sudah berkecimpung lama di bidang matematik.

Pengertian Matematika Menurut Pendapat Ahli dan Kurikulum

Kurikulum 2004:“Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.”
Kurikulum 2006:“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.”
Johnson dan Rising (1972):“Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.”
Yansen Marpaung:
“Matematika adalah ilmu yang dalam perkembangannya penggunaanya menganut metode deduksi.”
Kline (1973) :“Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.”
Suwarsono:
“Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat.” 
James dan james (1976) :
“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.”

Susilo:
“Matematika bukanlah bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol, dan rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Justru sebaliknya, matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata.”
Suherman (2003):“Matematika adalah disiplin ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.”
Abdurrahman (2002) :“Matematika adalah bahasa simbiolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.” 
Andi Hakim Nasution:
“Matematika adalah ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.”
Itulah beberapa Pengertian Matematika Menurut Pendapat Ahli dan Kurikulum semoga anda sekarang semakin memahami apa sebenarnya pengertian dari matematika. Sampai jumpa lagi pada artikel seputar pembelajaran matematika selanjutnya.

Sejarah matematika

Assallamualaikum, sahabat rif. Dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak lepas dari adanya hitung menghitung. Cara hitung menghitung inilah yang disebut matematika. Trus, bagaimana dengan Sejarah Matematikanya? Nah, sekarang saya akan posting mengenai Sejarah Matematika Secara Umum

Matematika adalah alat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan (dalam pemerintahan, industri, sains). Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dansedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika dimasa silam. Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan membangun peradaban manusia sepanjang masa.
Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar".
Metode yang digunakan adalah eksperimen atau penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan setelah melihat kasus-kasus yang khusus. Kesimpulan penalaran induktif memiliki derajat kebenaran barang kali benar atau tidak perlu benar.
Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.
Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar". Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
Sejarah matematika dilihat Secara Geografis:
1. Mesopotamia
  • Menentukan system bilangan pertama kali
  • Menemukan system berat dan ukur
  • Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji.
2. Babilonia
  • Menggunakan sitem desimal dan π=3,125
  • Penemu kalkulator pertama kali
  • Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
  • Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
  • Geometrinya bersifat aljabaris
  • Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
  • Sudah mengenal teorema Pythagoras
3. Mesir Kuno
  • Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
  • Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
  • Mengenal tripel Pythagoras
  • Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
  • Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10
4. Yunani Kuno
  • Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)
  • Pencetus awal konsep nol adalah Al Khwarizmi
  • Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
  • Hipassus penemu bilangan irrasional
  • Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
  • Archimedes membuat geometri bidang datar
  • Mengenal bilangan prima
5. India
  • Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad
  • Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
  • Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
  • Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
  • Rumus telah ada pada “Sulbasutra
  • Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras, teorema Pythagoras, transformasi dan segitiga pascal
6. China
  • Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM
  • Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus
  • Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubikdan qualitik
  • Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan Kuadrat
Sejarah Matematika Berdasarkan Tokoh:
1. Thales (624-550 SM)
Dapat disebut matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi, dimana tradisi ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmu terapan rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul Pythagoras yang membuat bilangan.
2. Pythagoras (582-496 SM)
Pythagoras adalah orang yang pertama kali mencetuskan aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan ter lebih dahulu dalam mengembangkan geometri. Pythagoras bukan orang yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun dia berhasil membuat pembuktian matematis. Persaudaraan Pythagoras menemukan sebagai bilangan irrasional.
3. Socrates (427-347 SM)
Ia merupakan seorang filosofi besar dari Yunani. Dia juga menjadi pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan kaum sofis. Plato merupakan ahli piker pertama yang menerima paham adanya alam bukan benda.
4. Ecluides (325-265 SM)
Euklides disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemuka teori bilangan dan geometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka.
5. Archimedes (287-212 SM)
Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga kaaarya Archimedes membahas geometri bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola dan spiral.
6. Appolonius (262-190 SM)
Konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan tang ahli dalam geometri. Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.
7. Diophantus (250-200 SM)
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.
Hubungan Filsafat Dengan Matematika
Matematika dan filsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman Yunani Kuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para filsuf, metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kita bahkan mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf, misalnya Descartes, Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert, Godel, and Weyl. Pada abad terakhir di mana logika yang merupakan kajian sekaligus pondasi matematika menjadi bahan kajian penting baik oleh para matematikawan maupun oleh para filsuf. Logika matematika mempunyai peranan hingga sampai era filsafat kontemporer di mana banyak para filsuf kemudian mempelajari logika. Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiran filsuf, kemudian para filsuf juga berusaha mengembangkan pemikiran logika misalnya “logika modal”, yang kemudian dikembangkan lagi oleh para matematikawan dan bermanfaat bagi pengembangan program komputer dan analisis bahasa. Salah satu titik krusial yang menjadi masalah bersama oleh matematika maupun filsafat misalnya persoalan pondasi matematika. Baik matematikawan maupun para filsuf bersama-sama berkepentingan untuk menelaah apakah ada pondasi matematika? Jika ada apakah pondasi itu bersifat tunggal atau jamak? Jika bersifat tunggal maka apakah pondasi itu? Jika bersifat jamak maka bagaimana kita tahu bahwa satu atau beberapa diantaranya lebih utama atau tidak lebih utama sebagai pondasi? Pada abad 20, Cantor diteruskan oleh Sir Bertrand Russell, mengembangkan teori himpunan dan teori tipe, dengan maksud untuk menggunakannya sebagai pondasi matematika. Namun kajian filsafat telah mendapatkan bahwa di sini terdapat paradoks atau inkonsistensi yang kemudian membangkitkan kembali motivasi matematikawan di dalam menemukan hakekat dari sistem matematika.
Dengan teori ketidak-lengkapan, akhirnya Godel menyimpulkan bahwa suatu sistem matematika jika dia lengkap maka pastilah tidak akan konsisten; tetapi jika dia konsisten maka dia patilah tidak akan lengkap. Hakekat dari kebenaran secara bersama dipelajari secara intensif baik oleh filsafat maupun matematika. Kajian nilai kebenaran secara intensif dipelajari oleh bidang epistemologi dan filsafat bahasa. Di dalam matematika, melalui logika formal, nilai kebenaran juga dipelajari secara intensif. Kripke, S. dan Feferman (Antonelli, A., Urquhart, A., dan Zach, R. 2007) telah merevisi teori tentang nilai kebenaran; dan pada karyanya ini maka matematika dan filsafat menghadapi masalah bersama. Di lain pihak, pada salah satu kajian filsafat, yaitu epistemologi, dikembangkan pula epistemologi formal yang menggunakan pendekatan formal sebagai kegiatan riset filsafat yang menggunakan inferensi sebagai sebagai metode utama. Inferensi demikian tidak lain tidak bukan merupakan logika formal yang dapat dikaitkan dengan teori permainan, pengambilan keputusan, dasar komputer dan teori kemungkinan.
Para matematikawan dan para filsuf secara bersama-sama masih terlibat di dalam perdebatan mengenai peran intuisi di dalam pemahaman matematika dan pemahaman ilmu pada umumnya. Terdapat langkah-langkah di dalam metode matematika yang tidak dapat diterima oleh seorang intuisionis. Seorang intuisionis tidak dapat menerima aturan logika bahwa kalimat “a atau b” bernilai benar untuk a bernilai benar dan b bernilai benar. Seorang intuisionis juga tidak bisa menerima pembuktian dengan metode membuktikan ketidakbenaran dari ingkarannya. Seorang intuisionis juga tidak dapat menerima bilangan infinit atau tak hingga sebagai bilangan yang bersifat faktual. Menurut seorang intuisionis, bilangan infinit bersifat potensial. Oleh karena itu kaum intuisionis berusaha mengembangkan matematika hanya dengan bilangan yang bersifat finit atau terhingga.
Banyak filsuf telah menggunakan matematika untuk membangun teori pengetahuan dan penalaran yang dihasilkan dengan memanfaatkan bukti-bukti matematika dianggap telah dapat menghasilkan suatu pencapaian yang memuaskan. Matematika telah menjadi sumber inspirasi yang utama bagi para filsuf untuk mengembangkan epistemologi dan metafisik. Dari pemikiran para filsuf yang bersumber pada matematika diantaranya muncul pemikiran atau pertanyaan: Apakah bilangan atau obyek matematika memang betul-betul ada? Jika mereka ada apakah di dalam atau di luar pikiran kita? Jika mereka ada di luar pikiran kita bagaimana kita bisa memahaminya? Jika mereka ada di dalam pikiran kita bagaimana kita bisa membedakan mereka dengan konsep-konsep kita yang lainnya? Bagaimana hubungan antara obyek matematika dengan logika? Pertanyaan tentang “ada” nya obyek matematika merupakan pertanyaan metafisik yang kedudukannya hampir sama dengan pertanyaan tentang keberadaan obyek-obyek lainnya seperti universalitas, sifat-sifat benda, dan nilai-nilai; menurut beberapa filsuf jika obyek-obyek itu ada maka apakah dia terkait dengan ruang dan waktu? Apakah dia bersifat aktual atau potensi? Apakah dia bersifat abstrak? Atau konkrit? Jika kita menerima bahwa obyek matematika bersifat abstrak maka metode atau epistemologi yang bagaimana yang mampu menjelaskan obyek tersebut? Mungkin kita dapat menggunakan bukti untuk menjelaskan obyek-obyek tersebut, tetapi bukti selalu bertumpu kepada aksioma. Pada akhirnya kita akan menjumpai adanya “infinit regress” karena secara filosofis kita masih harus mempertanyakan kebenaran dan keabsahan sebuah aksioma.
Hannes Leitgeb di (Antonelli, A., Urquhart, A., dan Zach, R. 2007) di “Mathematical Methods in Philosophy” telah menyelidiki penggunaan matematika di filsafat. Dia menyimpulkan bahwa metode matematika mempunyai kedudukan penting di filsafat. Pada taraf tertentu matematika dan filsafat mempunyai persoalan-persoalan bersama. Hannes Leitgeb telah menyelidiki aspek-aspek dalam mana matematika dan filsafat mempunyai derajat yang sama ketika melakukan penelaahan yatitu kesamaan antara obyek, sifat-sifat obyek, logika, sistem-sistem, makna kalimat, hukum sebab-akibat, paradoks, teori permainan dan teori kemungkinan. Para filsuf menggunakan logika sebab-akibat untuk untuk mengetahui implikasi dari konsep atau pemikirannya, bahkan untuk membuktikan kebenaran ungkapan-ungkapannya. Joseph N. Manago (2006) di dalam bukunya “Mathematical Logic and the Philosophy of God and Man” mendemonstrasikan filsafat menggunakan metode matematika untuk membuktikan Lemma bahwa terdapat beberapa makhluk hidup bersifat “eternal”. Makhluk hidup yang tetap hidup disebut bersifat eternal.